Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam
manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat
membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai
tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu
sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi
sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan
sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi
permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT
adalah singkatan dari:
S = Strength (kekuatan).
W = Weaknesses (kelemahan).
O = Opportunities (Peluang).
T = Threats (hambatan).
Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis
SWOT, yaitu :
Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi
ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan
pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap
perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan
dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di
dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi
segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih
maju.
Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi
ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan
pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu
perusahaan atau organisasi.
Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau
kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah
untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan
ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan
datang.
Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara
menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan
ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan
kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi
penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa
yang akan datang.
Contoh
Analisis SWOT Pada PT. KAI
Pengertian Logo
Bentuk :
Garis melengkung, Melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
Garis melengkung, Melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
Anak
Panah :
Melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki
insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
Warna:
Orange, Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
Orange, Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
Biru, Melambangkan semangat Inovasi yang harus
dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan
dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil
sehingga dapat melesat.
Visi dan Misi
Visi menjadi penyedia jasa perkeretaapian
terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapanstakeholders
Misi menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan
bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik
untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan
kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan
waktu, Pelayanan dan Kenyamanan
Sejarah Perkeretaapian
Di Indonesia
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan
pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17
Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den
Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische
Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari
Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini
dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA
antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat
menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat
investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau
pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau
tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km,
tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan
di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan
(1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47
Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923,
sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di
Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas
(220 Km) sudah diselesaikan.
Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah
dilakukan studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di
Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang
menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar
semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di
sana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan
dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas
cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 -
1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan
Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru.
Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru
diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500
orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa,
perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang
makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada
tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta
Api (AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang.
Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan
pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan
bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan
bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan
perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September
1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta
Api Republik Indonesia (DKARI).
Ringkasan
Sejarah Perkeretaapian Di Indonesia
Periode
|
Status
|
Dasar Hukum
|
Th. 1864
|
Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km
antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
|
|
1864 s.d 1945
|
Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj
(VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
|
IBW
|
1945 s.d 1950
|
DKA
|
IBW
|
1950 s.d 1963
|
DKA – RI
|
IBW
|
1963 s.d 1971
|
PNKA
|
PP. No. 22 Th. 1963
|
1971 s.d.1991
|
PJKA
|
PP. No. 61 Th. 1971
|
1991 s.d 1998
|
PERUMKA
|
PP. No. 57 Th. 1990
|
1998 s.d. 2010
|
PT. KERETA API (Persero)
|
PP. No. 19 Th. 1998
Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah |
Mei 2010 s.d sekarang
|
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
|
Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010
|
STRENGTHS
(KEKUATAN)
- Kereta api merupakan transportasi yang banyak/sering digunakan oleh masyarakat karena ekonomis dan bebas macet.
- PT KAI sudah memiliki jalur yang cukup luas di Indonesia.
- Monopoli di bidang perkeretaapian karena satu-satunya terbesar di Indonesia.
- Memiliki aset lain berupa TANAH PEMERINTAH, TANAH PT. KA, TANAH POTENSIAL, TANAH TERKELOLA.
- Selain untuk angkutan umum dan barang PT KAI juga memiliki kereta wisata.
- Merupkan BUMN persero yang paling sedikit sahamnya 51% dimiliki Negara
WEAKNESS
(KELEMAHAN)
- Masih bermasalah dalam keterlambatan dan ketepatan jadwal kedatangan kereta api.
- Masih ada kerta api tua yang beroprasi dan fasilitas rusak yang dibiarkan sehingga rawan kecelakaan.
- Masih kurangnya tingkat keamaan dan pelayanan di stasiun/gerbong, banyaknya kasus criminal.
- Masih kurangnya rangkaian gerbong dibandingkan dengan penumpang yang membuat sering kelebihan muatan di setiap gerbong.
OPPORTUNITIES
(PELUANG)
- Wilayah Indonesia yang luas bisa dioptimalkan dengan menambah akses kereta api di berbagai daerah.
- Perbaikan di banyak aspek seperti pelayanan, keamanan, reparasi dipercepat dan menyediakan gerbong yang cukup dapat menarik masyarakat untuk menggunakan Kereta api.
- Lebih di optimalkannya wisata kereta api.
- Disosialisasikan dan dipermudah pemakaian Ticket online .
THREATS
(ANCAMAN)
- Para penumpang yang masih tidak tertib cukup menyulitkan PT KAI.
- Para pengguna kendaraan pribadi mobil/motor yang terus meningkat.
- Citra buruk bahwa kereta api tidak nyaman dan aman harus segera diubah.
Jadi kesimpulan setelah saya menganalisis semua
faktor, langkah selanjutnya adalah bagaimana memaksimalkan kekuatan
(strengths), menutupi kelemahan (weakness), memanfaatkan peluang
(opportunities), dan menangkal semua ancaman (threats) yang datang.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar