Transformator adalah
sebuah alat yang mentransfer energi antara 2 sirkuit yang melalui induksi
elektromagnetik. Transformer di mungkinkan untuk di gunakan sebagai perubahan
tegangan dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak balik dari satu tingkat
tegangan ke tingkat tegangan lainnya dari input ke input alat tertentu, untuk
menyediakan kebutuhan yang berbeda dari sebuah tingkatan arus sebagai sumber
arus cadangan, atau bisa juga di gunakan untuk mencocokkan impedansi antara
sirkuit elektrik yang tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran antara 2
sirkuit. Hal ini memungkinkan terjadinya pertambahan daya arus listrik yang
terjadi dari sebuah benda yang memiliki arus tegangan listrik yang tidak
stabil.
Prinsip
Kerja Transformator sebenarnya bertujuan untuk menaikan dan atau
menurunkan arus tegangan. Arus tegangan yang akan di naikan dan atau di
turunkan oleh transformator tersebut
adalah arus tegangan bolak – balik, secara umum arus tegangan bolak – balik
tersebut lebih dikenal dengan AC. Sebagai pengantar, transformator biasanya
dapat anda lihat dan temukan di beberapa barang – barang kelistrikan, seperti
televisi, radio, komputer dan peralatan – peralatan yang berhubungan dengan
listrik lainnya. yang jelas alat – alat yang berhubungan dengan listrik
tersebut memang memerlukan penyesuai dalam hal tegangan atau arus. Sebagai
contoh, televisi yang memerlukan tegangan 50 volt pada listrik di rumah dengan
tegangan 220 volt.
Program
yang saya buat ini bertujuan untuk menghitung nilai arus primer (ip), arus
sekunder (is), pada sebuah trafo. Terdapat 2 menu pilihan yaitu arus primer dan
arus sekunder. Input pada program ini yaitu nilai tegangan primer (vp) dan
nilai tegangan sekunder (vs). Input akan diolah dengan function, terdapat dua
function yaitu ip dan is yang menghasilkan output masing-masing. Dimana outputnya
dapat dilihat dibawah ini.
Listing
Program
program
menghitung_arus_primer_sekunder;
uses crt;
procedure f_ip(f_vp, f_vs, ff_is: real; var result: real);
begin
result := (ff_is*f_vs) / f_vp;
end;
procedure f_is(f_vp, f_vs, ff_ip: real; var result: real);
begin
result := (ff_ip*f_vp) / f_vs;
end;
var
vp, vs, ip, is, pil, rf_ip, rf_is: real;
begin
clrscr;
writeln('PROGRAM MENGHITUNG ARUS PRIMER DAN SEKUNDER TRAFO');
writeln;
write('Vp (tegangan primer) = ');
readln(vp);
write('Vs (tegangan sekunder) = ');
readln(vs);
writeln;
writeln('1. menghitung arus primer');
writeln('2. menghitung arus sekunder');
write('masukkan pilihan : ');
readln(pil);
writeln;
if (pil = 1) then
begin
write('Is (arus sekunder) = ');
readln(is);
f_ip(vp, vs, is, rf_ip);
writeln('Ip (arus primer) = ', rf_ip:2:2, ' ampere');
end
else if (pil = 2) then
begin
write('Ip (arus primer) = ');
readln(ip);
f_is(vp, vs, ip, rf_is);
writeln('Is (arus sekunder) = ', rf_is:2:2, ' ampere');
end
else
begin
writeln('salah input');
end;
readln;
end.
uses crt;
procedure f_ip(f_vp, f_vs, ff_is: real; var result: real);
begin
result := (ff_is*f_vs) / f_vp;
end;
procedure f_is(f_vp, f_vs, ff_ip: real; var result: real);
begin
result := (ff_ip*f_vp) / f_vs;
end;
var
vp, vs, ip, is, pil, rf_ip, rf_is: real;
begin
clrscr;
writeln('PROGRAM MENGHITUNG ARUS PRIMER DAN SEKUNDER TRAFO');
writeln;
write('Vp (tegangan primer) = ');
readln(vp);
write('Vs (tegangan sekunder) = ');
readln(vs);
writeln;
writeln('1. menghitung arus primer');
writeln('2. menghitung arus sekunder');
write('masukkan pilihan : ');
readln(pil);
writeln;
if (pil = 1) then
begin
write('Is (arus sekunder) = ');
readln(is);
f_ip(vp, vs, is, rf_ip);
writeln('Ip (arus primer) = ', rf_ip:2:2, ' ampere');
end
else if (pil = 2) then
begin
write('Ip (arus primer) = ');
readln(ip);
f_is(vp, vs, ip, rf_is);
writeln('Is (arus sekunder) = ', rf_is:2:2, ' ampere');
end
else
begin
writeln('salah input');
end;
readln;
end.
Flowchart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar