MANUSIA DAN KEBUDAYA
BAB I - Pendahuluan
Manusia dan kebudayaan
adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia itu hidup
dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di
daerah yang di tinggalinya. Indonesia adalah
salah satu Negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di
sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan
dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menajubkan karena
biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi
kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Manusia dalam
kehidupan kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah
pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Hubungan yang erat antara manusia
(terutama masyarakat) dan kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh melvilie
j. herkovits dan bronislaw mallinowski, yang mengemukakan bahwa cultular
determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan
adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
BAB II - Pembahasan
1.1 MANUSIA
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak
segi. Dalarn ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari
partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu
kimia), manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sarna
lain dan
merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia
merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus
(ilmu ekonomi). manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi).
mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik). mahluk yang berbudaya, sering
disebut homo-humanus (filsafat). dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita
jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang
membangun manusia :
1. Manusia itu terdiri dari
empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a.
Jasad, yaitu : badan kasar
manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan
difoto, dan menempati ruang dan waktu (
hal 62)
b. Hayat, yaitu : mengandung
unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
c. Ruh, yaitu : bimbingan
dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan
mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan (hal
77)
d. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran
tentang diri sendiri (hal 79).
( Asy'arie, 1992 hal : 62-84)
a. Biologis (Id), yang
merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, Id
merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional dan
terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran
(unconcious).
b. Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari
Id,
seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif" karena peranannya
dalarn
menghubungkan
energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang
lain.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian
yang paling akhir, muncul kita-kira pada
usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang
secara internal
dalam diri
individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego.
merupakan
kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah
agen yang
mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan
asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
1.2 HAKEKAT MANUSIA
1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai
satu kesatuan yang utuh :
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak
abadi.
Jika manusia itu meninggal, tubuhnya
hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,
tidak
dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia
meninggal,
jiwa
lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya
yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami
kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan
sumber
kehidupan.
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan
dengan mahluk lainnya :
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia
dilengkapi oleh
Penciptanya
dengan akal, perasaan,dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan
akal
(ratio) manusia rnampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai
baik
dan
buruk, mengharuskan manusia mampu rnempertimbangkan menilai dan berkehendak
menciptakan
kebenaran, keindahan.
kebaikan atau sebaliknya. 3. Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi :
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia. psikobiologi. patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi - segi : kemasayarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
4. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan Iingkungan ekologi,
mempunyai
kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya :
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran"eksistensialisme"memandang
manusia
dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan
lingkungannya
(ekologi). memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan
estetis, manusia mampu menangkapkan
sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan
mengungkapkan
kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis,
manusia
meningkatkan kehidupan estetis
ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan
bebas dan dipertanggung jawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati
pertemuannya
dengan Tuhan.1.3 KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara
kebudayaan Barat dan kebudayaan
Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka
berexpansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas di Afrika, Asia dan Oseania. dan
memantapkan pemerintah-pemerintah
jajahan mereka dimana-mana. Semua
kebudayaan di
luar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutnya kebudayaan Timur, sebagai
lawannya kebudayaan
mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat. Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua
konsep tersebut secara populer,
bisanya menyangka bahwa Kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian,
mistik, pikiran preologis, keramah tamahan. dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan
Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis. hubungan asas guna (hubungan
hanya berdasarkan prinsip guna). dan individualisme.
1.4 PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere. yang berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai "segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan
dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya ".
1.5 UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur - unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.
Menurut C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki
kecerdasan
pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan
lain yang maha besar. Karena
itu manusia takut, sehingga
menyembahnya dan
lahirlah
kepercayaan yang sekarang
menjadi agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya
lemah,
namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia
bekerja
sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh
dari
pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang
lain. Kemampuan manusia
mengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada
orang
lain
melalui bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila
pengetahuan
itu dibukukan, maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke
generasi
berikutnya.
4.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia
secara umum terus meningkat
1.6 WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan
mempunyai tiga wujud yaitu :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada
kepala-kepala
manusia yang menganutnya. atau
dengan perkataan lain. dalam alam pikiran
warga
masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi
menyatakan
gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada
dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang
bersangkutan.
Sekarang
kebudayaan ideal juga banyak tersimpan dalam disk. arsip. koleksi micro film
dan
microfish.
2.
Kompleks aktivitas :
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati
atau
diobservasi.
Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan. serta bergaul satu dengan yang
lain dari detik ke detik, dari
hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu
yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai
rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat,
sistem
sosial bersifat konkret, terjadi disekeliling kita sehari-hari, bisa
diobservasi, difoto dan
didokumentasi.
3.
Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai
hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut
menghasilkan
benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik
yang
kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai
pada
benda
yang bergerak.
1.7 PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan
berubah, sekalipun
Masyarakat
dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan
masyarakat
lainnya.
Tidak ada kebudayaan yang statis,semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Tidak ada kebudayaan yang statis,semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak
kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi
wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan
hubungan-hubungan
dengan manusia lainnya.Artinya,karena terjadi hubungan antar kelompok
manusia
di dalam masyarakat.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan
sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka. yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat
dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya,juga karena adanya
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya,juga karena adanya
difusi
kebudayaan. penemuan-penemuan
baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam Perubahan sosial terjadi
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam Perubahan sosial terjadi
perubahan
struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain. sistem politik dan
kekuasaan.
persebaran penduduk, sistem status. hubungan-hubungan di dalam keluarga.
1.8 ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut
C.Kluckhohn dalam karyanya
Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di
dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu
:
1. Hakekat hidup manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada
yang berusaha
untuk memadamkan hidup, ada pula yang
dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, "mengisi
hidup"
2. Hakekat karya manusia ( MK )
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang
beranggapan bahwa
karya bertujuan untuk hidup. karya
memberikan kedudukan atau kehormatan, karya
merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia ( WM )
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang
berpandangan mementingan
orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini
atau masa yang
akan datang.
4. Hakekat
alam manusia ( MA )
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi
alam atau
memanfaatkan alam semaksimal mungkin. ada pula kebudayaan yang
beranggapan
manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah
kepada Alam
5.
Hakekat hubungan manusia ( MN )
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan
manusia. baik secara
horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada
tokoh-tokoh). Ada pula
yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi kekuatan
sendiri ).
1.9 KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan
manusia. dia akan
menjadi
terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv).
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat. oleh karena
itu mempunyai
hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak
dapat lagi membedakan
mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan
keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1. Penganut Kebudayaan
2. Pembawa Kebudayaan
3. Manipulator Kebudayaan
4. Pencipta Kebudayaan
2. Pembawa Kebudayaan
3. Manipulator Kebudayaan
4. Pencipta Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar